Selasa, 27 September 2011

BROSUR ADI KARYA ELEKTRONIK

LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN
IZIN DIKNAS NO. 421.9/1924.III/SK/2011
ADI KARYA ELEKTRONIK

Perkembangan Teknologi Sekarang Ini Sangat Begitu Pesat Terutama Pada Bidang Elektronik. Produk-Produk Peralatan Elektronik Begitu Sangat Membanjiri Masyarakat, Dari Mulai Peralatan Untuk Kemudahan Pekerjaan, Hiburan, Kenyamanan Bahkan Sampai Alat-Alat Kesehatan. Dan Tidak Dapat Di Pungkiri Suatu Saat Alat-Alat Tersebut Akan Mengalami Kerusakan. Keadaan Ini Tentu Akan Jadi Peluang Bisnis Terutama Bisnis Jasa Perbaikan Bagi Kita Yang Memiliki Keahlian/Skill Pada Bidang Ini. Adi Karya Elektronik Sejak Beberapa Tahun Yang Lalu Telah Hadir Untuk Memberikan Program Pelatihan Elektronik Agar Kita Semua Bisa Punya Kesempatan Untuk Mengambil Peluang Bisnis Ini. Segera Daftarkan Diri Anda…..

   PROGRAM-PROGRAM YANG DISAJIKAN ANTARA LAIN :
Ø  PAKET TERAMPIL – LAMA PENDIDIKAN 3 BULAN, PROGRAM YANG DISAJIKAN :
ü  TEKNIK DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
ü  TEKNIK SERVIS PERALATAN LISTRIK/ELEKTRONIKA (TEKNIK SERVIS REMOTE, STRIKA, RICE COOKER, DISPENSER DAN KIPAS ANGIN)
ü  PERAKITAN DAN SERVIS AMPLIFIER/TAPE RECORDER
ü  TEKNIK SERVIS TV WARNA
Ø  PAKET MAHIR – LAMA PENDIDIKAN 3 BULAN, PROGRAM YANG DISAJIKAN :
ü  TEKNIK SERVIS PERANGKAT AUDIO
ü  TEKNIK SERVIS TV WARNA
ü  TEKNIK SERVIS VCD / DVD
ü  TEKNIK SERVIS MESIN CUCI
Ø  PAKET KILAT KHUSUS – LAMA BELAJAR 4 BULAN, PROGRAM YANG DISAJIKAN :
ü  PAKET KILAT KHUSUS MERUPAKAN PERPADUAN ANTARA PAKET TERAMPIL DAN PAKET MAHIR

   WAKTU BELAJAR :         
-    PAGI PUKUL    08.00 WIB – 12.00 WIB
-    SORE PUKUL   13.30 WIB – 17.30 WIB

ADI KARYA ELEKTRONIK JUGA MEMILIKI SUATU UNIT PRODUKSI BERUPA BENGKEL SERVIS ELEKTRONIK SEBAGAI TEMPAT MAGANG PESERTA PELATIHAN DAN MENERIMA SISWA – I UNTUK PKL ATAU  PRAKERIN

   SYARAT – SYARAT PENDAFTARAN :
ü  PAS PHOTO 3 X 4 = 3 LEMBAR
ü  UANG PENDAFTARAN = Rp. 10.000,-

   TEMPAT PENDAFTARAN :
SEKRETARIAT JL. SUDIRMAN STABAT,  HP :  085262027734

   UNTUK PENYANDANG CACAT FISIK HANYA DIKENAKAN BIAYA 50%
CIPTAKAN TENAGA
SKILL NAN MANDIRI

label papan resistor

Cara Membaca Nilai Resistor

Cara Membaca Nilai Resistor

Cara Membaca Nilai Resistor

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Di artikel ini saya akan menulis tentang bagaimana Cara Membaca Nilai Resistor, barangkali bagi rekan yang dulunya sempat duduk di bangku SMK / STM hal ini tidak begitu masalah bukan…? tapi sayangnya pada kenyataannya banyak sekali lulusan2 SMK saat ini khususnya jurusan Elektro baik itu listrik ataupun Elektronika benar benar buta dalam membaca resistor, seperti yang saya alami sendiri sewaktu lulus pendidikan SMK hanya segelintir siswa saja yang bisa membaca nilai pada badan resistor.
Hal ini tentu saja sangat disayangkan, padahal hampir 90% komponen pada perangkat elektronika adalah resistor, maka mengetahui nilai resistor adalah harus jika anda mau serius dalam bidang teknik khususnya Elektro.
Lanjut ya,…sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon .Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol (Omega).
jenis resistor Cara Membaca Nilai Resistor

Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter.
Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut. Menurut saya untuk seorang teknisi service mengetahui cara membaca nilai pada resistor adalah wajib.

Cara Membaca Nilai Resistor

Langsung saja, berikut adalah tabel warna resistor, lengkap dengan cara pembacaan pada masing masing jumlah gelang warna :
kode warna resistor Cara Membaca Nilai Resistor
Resistansi dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah gelang toleransi berwarna coklat,merah, emas atau perak. Biasanya warna gelang toleransi ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan warna gelang yang pertama agak sedikit ke dalam.
Dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut. Kalau anda telah bisa menentukan mana gelang yang pertama selanjutnya adalah membaca nilai resistansinya.
Jumlah gelang yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau 20%memiliki 3 gelang (tidak termasuk gelang toleransi).
Tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2%(toleransi kecil) memiliki 4 gelang (tidak termasuk gelang toleransi).
Gelang pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan, dan gelang terakhir adalah faktor pengalinya. Misalnya resistor dengan gelang kuning, violet, merah dan emas. Gelang berwarna emas adalah gelang toleransi.
Dengan demikian urutan warna gelang resitor ini adalah, gelang pertama berwarna kuning, gelang kedua berwana violet dan gelang ke tiga berwarna merah. Gelang ke empat tentu saja yang berwarna emas dan ini adalah gelang toleransi. Dari tabel-1 diketahui jika gelang toleransi berwarna emas, berarti resitor ini memiliki toleransi 5%. Nilai resistansisnya dihitung sesuai dengan urutan warnanya.
Pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai satuan dari resistor ini. Karena resitor ini resistor 5% (yang biasanya memiliki tiga gelang selain gelang toleransi), maka nilai satuannya ditentukan oleh gelang pertama dan gelang kedua.
Masih dari tabel-1 diketahui gelang merah nilainya = 2 dan gelang hijau nilainya = 5. Jadi gelang pertama dan kedua atau kuning dan violet berurutan, nilai satuannya adalah 25.
Gelang ketiga adalah faktor pengali, dan jika warna gelangnya orange berarti faktor pengalinya adalah 1000. Sehingga dengan ini diketahui nilai resistansi resistor tersebut adalah nilai satuan x faktor pengali atau 25 x 1000 = 25K Ohm dan toleransinya adalah 5%. Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W=I2R watt.
Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder.
Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak langsung dibadannya, misalnya 100 5W yang berarti 100 Ohm 5Watt atau ada juga seperti 1k2 5W 1200 Ohm 5Watt, cukup mudah bukan. Semoga artikel tentang Cara Membaca Nilai Resistor ini bisa bermanfaat.

resistor

Mengukur Besarnya Nilai Resistor Menggunakan Multimeter

| , | 1 comments »
Perlu diketahui bahwa batas ukur multimeter untuk pengukuran menggunakan OHM, mempunyai beberapa posisi yaitu :
1. Putar saklar pada posisi R x 1
2. Putar saklar pada posisi R x 10
3. Putar saklar pada posisi R x 1K

Cara pengukuran hambatan adalah sebagai berikut :
1. Putarlah saklar pada posisi R x 1, R x 10, atau R x 1K. Ini semua tergantung perkiraan berapa besar tahanan yang hendak kita ukur.
2. Tancapkanlah kabel merah (+) pada lubang (+) dan kabel hitam (-) pada (-).
3. Lalu pertemukan pencolok merah dan hitam pada masing-masing ujungnya.
4. Kemudian stel jarum sampai mencapai angka nol Ohm. Sedangkan yang dibuat menyetel adalah pengatur nol Ohm.
5. Kemudian setelah mencapai titik nol Ohm barulah pencolok itu kita lepaskan. Maka dengan demikian jarum skala akan kembali ke kiri.
6. Dan sekarang tempelkan masing-masing pencolok pada kaki resistor.
7. Apabila jarum bergerak maka hal ini akan menandakan resistor dalam keadaan baik dan bisa digunakan.
8. Sedangkan untuk mengukur besarnya nilai resitor perhatikanlah gerakan jarum dan berjenti pada angka berapa. Maka angka ini akan menunjukkan skala sesuai dengan ukuran resistor itu sendiri.

Contoh-cotoh Perhitungan Resistor :
a. Bila jarum menunjukkan angka 100 pada papan skala dan saklar penyetelan ditunjukkan pada 1 x berarti --> 1 x 100, maka ukurannya adalah 100 Ohm
b. Bila jarum menunjukkan angka 100 pada papan skala dan saklar penyetelan ditunjukkan pada 10 x berarti --> 10 x 100, maka ukurannya adalah 1000 Ohm
c. Bila jarum menunjukkan angka 100 pada papan skala dan saklar penyetelan ditunjukkan pada 1K berarti --> 1000 x 100, maka ukurannya adalah 100000 Ohm atau 100 KOhm

Senin, 26 September 2011

contoh kinerja dioda

Beberapa Contoh kinerja Dioda apabila di beri suatu tegangan:
1. Apabila Dioda Diberi Tegangan Nol
Ketika dioda diberi tegangan nol maka tidak ada medan listrik yang menarik elektron dari katoda. Elektron yang mengalami pemanasan pada katoda hanya mampu melompat sampai pada posisi yang tidak begitu jauh dari katoda dan membentuk muatan ruang (Space Charge). Tidak mampunya elektron melompat menuju katoda disebabkan karena energi yang diberikan pada elektron melalui pemanasan oleh heater belum cukup untuk menggerakkan elektron menjangkau plate.

D

Read more: Elektronik Dasar: Pengertian Dioda dan Contohnya | Smart Click

dioda

ronik Dasar: Pengertian Dioda dan Contohnya) Dioda ialah jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Dioda tabung pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama Sir J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun 1904.

Kamis, 22 September 2011

cara perbaikan tv

Berikut adalah tehnik dasar bagaimana cara menganalisa kerusakan pada pesawat televisi :
-jenis-jenis kerusakan dan cara mengetahui kerusakan :
1. mati total.
- jika pesawat televisi tiba-tiba mati, pertama kali yang harus dilakukan adalah :
a. buka smua skrup yang ada.
b. lihat apakah fuse/sekering putus,bila putus coba ganti dengan ukuran ampere yang sama trus nyalain. jika fuse putus lagi berarti daerah power suply yang rusak.
cara mengatasinya :
- Coba ukur elco yang paling besar.ukurannya biasanya 100uf/400v.ukur bolak-balik pake avometer skala 10 ohm.jika keduanya nyambung kemungkinan diode atau transistornya rusak.
- Coba test/ukur dioda yg ada di dekat saklar on/off,ada 4 buah.pake avometer di skala 10 ohm.ukur bolak-balik.jika nyambung keduanya berarti rusak.ganti dgn ukuran yang sama.
- Coba ukur transistor yang besar,berkaki tiga.ukur kaki nomor 2 dan 3 bolak-balik pake avometer skala 10 ohm.jika keduanya nyambung berarti rusak.ganti dengan nomor yang sama.
- jika elco besar diukur sudah tidak nyambung berarti suply udah bagus.coba nyalain lagi
- kalo masih ndak mau nyala coba ukur transistor horizontal yang ada deket plyback.caranya sama dgn diatas.jika rusak ganti dgn nomor yg sama.trus coba nyalain lagi.insyaallh tv dah bisa nyala.